Adalah Airlangga yang meminta Mpu Kanwa untuk menggubah sebuah karya sastra berjudul Kakawin Arjunawiwaha pada 1030, menyadur Wanaparwa, kitab ketiga Mahabharata karya Vyasa dari India. Bangunan Museum Airlangga Kediri memiliki wuwungan bertingkat dan dinding kaca di sekeliling bangunan museum. Papan nama Museum Airlangga terbuat dari kayu berukuran cukup besar di tempel di bagian depan museum.
Di bagian depan terdapat beberapa arca batu Makara dalam berbagai ukuran diletakkan di dalam ruang utama museum yang hanya disekat secara sederhana. Makara adalah binatang mitologis yang bentuknya menyerupai ikan namun memiliki belalai, yang digunakan untuk menyalurkan air di candi-candi Hindu. Di Museum Airlangga Kediri terdapat sebuah Aca Buddha tanpa kepala. Dalam kepercayaan Buddha dikenal 3 perwujudan Buddha, yaitu Manusia Buddha (Buddha yang menjelma menjadi manusia), Dhyani Buddha (Buddha yang bersifat badan halus) dan Dhyani Bodhisatva (Buddha sebagai mahluk kayangan).
Museum Airlangga Kediri di kawasan wisata Selomangleng memiliki koleksi yang cukup beragam dan bernilai sejarah tinggi, maka sebagai warga negara yang baik kita harus menghargai sejarah Indonesia.
No comments:
Post a Comment