Showing posts with label Wisata Alam. Show all posts
Showing posts with label Wisata Alam. Show all posts

Wednesday, 17 June 2015

Gua Pasir Tulungagung

tulungagungGoa ini terletak di dusun Pasir, desa junjung , kecamatan Sumbergempol , Tulungagung, dua gua pertapaan yang berisi banyak relief, patung Dwarapala, dan fragmen arca Ganesha, peninggalan Majapahit.
Di sekitar lokasi ini terdapat sebuah makam kuno yang oleh warga setempat disebut dengan Makam Mbah Bodho. Di depan makam kuno ini ada beberapa Arca, umpak, Miniatur bangunan, Padma dan batu-batu kuno yang sayang bentuknya banyak yang sudah tidak utuh.
Berbeda dengan Gua pada umumnya yang memiliki banyak lorong yang saling berhubungan, di Gua pasir hanya memiliki Mulut gua yang mengarah ke timur laut dengan ukuran panjang 430 cm, lebar 190cm dan dalam ceruk 150 cm. Menurut sejarah, Gua ini adalah pertapaan yang digunaka

Air Terjun Lawean

Air terjun Lawean, terletak di dusun Turi, desa Geger, kecamatan Sendang, 25Km arah barat daya kota Tulungagung. Dengan ketinggian 1200 M dari permukaan laut, air terjun ini merupakan bagian dari lereng gunung Wilis.
Untuk menuju lokasi air terjun, pengunjung harus menempuhnya dengan berjalan kaki sekitar 3 Km. Dengan 9 kali menyeberangi sungai, dan melewati hijaunya perbukitan di sela-sela perjalanan, perjalanan yang melelahkan akan terbayar dengan keindahan yang ditawarkan oleh air terjun ini.
Tidak jauh dari air terjun Lawean, terdapat juga air terjun lain yang tidak begitu tinggi tapi juga tak kalah mempesona untuk dikunjungi, yaitu air terjun Panda Wangi. Di lokasi yang lain lagi, yang juga tidak jauh, terdapat Candi Penampehan. Semua lokasi di sekitar air terjun sangat layak untuk dikunjungi.

Air Terjun Kali Bendo

banyuwangi
Air Terjun Kali bendo terletak di Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Air Terjun Kali bendo memiliki ketinggian mencapai 10 meter dan berada didalam kawasan Agro Wisata Kalibendo, dimana terdapat perkebunan kopi, karet dan cengkeh. Kawasan Agro Wisata Kali bendo ini terletak di kaki Gunung Ijen.
Perjalanan dari kota Banyuwangi menuju Air Terjun Kali Bendo memakan waktu 1 jam. Lokasi air terjun berada di utara kota Banyuwangi, satu arah dengan lokasi wisata terkenal para turis lokal dan manca, Kawah Ijen. Lokasi yang dekat dengan Pegunungan Ijen menjadikan lokasi ini masih asri dan sejuk. Setelah memasuki wilayah lokasi wisata, kita tidak langsung dipertemukan dengan air terjun, tapi terlebih dahulu harus melewati jalan setapak dan juga sungai yang masih jernih.
Dari hilir ke hulu, pengunjung harus menyusuri sungai kurang lebih sejauh 500 meter. Karena sungai tidak terlalu dalam, jadi masih bisa disusuri tanpa takut terbawa arus atau tenggelam. Dan, setelah melewati beberapa tikungan sungai, akhirnya kita bisa menemukan air terjun setinggi 10 meter.
Dalam perjalanan menuju kalibendo, pengunjung akan tercengang melihat pemandangan sekitar, karena dalam perjalanan akan di suguhi bermacam pemandangan yang masih asri dan alami di antaranya kebun karet, kebun kopi, kebun cengkeh, pedesaan yang masih alami, dan jalan berliku yang naik turun walaupun tak begitu curam memberi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang berjiwa petualang.
Jadi, bagi para wisatawan, pecinta alam maupun fotografer tempat ini sangat tepat untuk anda kunjungi, tak di ragukan lagi keindahan panoramanya yang indah dan asri membuat mata terpesona melihatnya, dan suasana yang sejuk pun akan membuat anda merasakan damai jika berkunjung ke tempat ini.

Air Terjun Kali Selogiri

banyuwangiAir Terjun Kali selogiri terletak di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi. Lokasinya tidak jauh dari Wisata Agro Kali selogiri yang berjarak hanya 2,5 km. Keindahan Air Terjun Kali selogiri terletak pada tempatnya yang alami, air mengucur dari atas tebing dan jatuh diantara pepohonan yang rimbun, seolah para wisatawan yang berkunjung sedang berada di kanopi dengan air terjun didekatnya.
Wisata alam air terjun ini benar benar menyuguhkan keindahan alam yang alami karena belum tersentuh tangan-tangan iseng. Bahkan untuk mencapai lokasi air terjun pertama kita harus menempuh jarak kurang lebih 1kilometer jalan kaki melewati area persawahan, tebing terjal, jurang serta aliran sungai yang jernih airnya.
Kawasan objek wisata ini masuk di wilayah administrasi Kecamatan Kalipuro. Untuk akses masuk hanya membayar parkir ke rumah warga lalu tinggal berjalan menuju Jurug. Memang melelahkan tapi lelah akan hilang karena disuguhi pemandangan hijau di sepanjang perjalanan. Disarankan kepada para wisatawan yang akan berkunjung kekawasan objek wisata Air Terjun Kali selogiri untuk berhati-hati pada saat mengunjungi objek wisata ini, karena kawasan hutan yang terdapat disekitar air terjun sering dijadikan tempat latihan militer.

Air Terjun Lider

banyuwangiUntuk para wisatawan yang menyukai wisata alam, pasti tidak akan bosan dan tertantang untuk mengunjungi air terjun ini. Air Terjun Lider sebagai salah satu objek wisata di Kabupaten Banyuwangi, merupakan daya tarik wisata yang masih sangat alami. Lokasinya terletak di Dusun Sragi, Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon Banyuwangi Jawa Timur. Berada di kawasan hutan lindung yang juga masuk dalam pengawasan Kawasan Resort Pemangkuan Hutan (KRPH), Perhutani Sidomulyo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kali Setail Kecamatan Sempu.
Dinamakan Air Terjun Lider dikarenakan terletak di kawasan hutan lindung petak 74, Blok Lider. Air Terjun yang terletak di lereng Timur Gunung Raung ini, berjarak sekitar 45 km dari Kota Banyuwangi. Air terjun ini mudah di jangkau kendaraan umum. Lelah, karena memang perjalanan yang lumayan sulit untuk dilalui, terasa sirna terbayar sudah ketika kita menyaksikan pesona dan keindahan air terjun setinggi 60 meter dengan ketinggian 1.300 meter ini.
Yang membuat air terjun Lider terlihat indah dan mempesona adalah dinding tebing dua jurang yang menghimpitnya. Dinding tebing dua jurang itu berupa batu-batu besar yang berdimensi rata. Serta di sekitar Air Terjun Lider juga terdapat empat air terjun lain yang merupakan bagian dari air terjun utamanya. Juga dikatakan bahwa saat matahari sedang terbit, panorama di depan Air Terjun Lider sangat menakjubkan. Sinar matahari yang mulai merambat terbias oleh butiran-butiran air yang memercik dari air terjun, sehingga membias jadi pelangi.
Kondisi alamnya yang sejuk dan alami, pohon yang hijau dan batuan yang berada di dasar sungai serta airnya yang jernih dan dingin menjadi salah satu wisata yang wajib di kunjungi para wisatawan yang suka berpetualang dan mengabadikannya menjadi obyek yang sangat menarik untuk dinikmati.

Tuesday, 16 June 2015

Selendang Arum Waterfall

banyuwangiAir Terjun Selendang Arum terletak di Dusun Sumberasih, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Air Terjun ini memiliki ketinggian mencapai 20 meter dan keistimewaan berupa dinding tebing yang dialiri air nan eksotis. Bebatuan licin ini memancarkan kilauan saat cuaca cerah. Asal usul nama Selendang Arum dikarenakan bentuk bebatuannya mirip selendang.
Untuk menuju Air Terjun Selendang Arum terdapat dua alternatif yang dapat dijadikan pilihan. Pertama, dari Rogojampi – Songgon – Sragi – Sumberarum. Kedua, dari Desa Gendoh –Desa Sragi – Sumberarum dengan total jarak 10km. Baik dari alternatif pertama dan kedua kondisi jalan sama-sama bagus.Tapi kondisi jalan yang bagus hanya sebatas di Desa Sragi. Sedangkan jalan Desa Sumberarum masih harus lebih berhati-hati hingga saat ini. Kendaraan harus ekstra hati-hati saat melintasi jalan di Desa tersebut.
Di objek wisata Air Terjun Selendang Arum belum terdapat fasilitas dan akomodasi untuk menunjang aktivitas wisata disana. Akan tetapi, saat sampai di tempat tujuan suasana natural nan eksotis akan membayar semua perjalanan yang melelahkan sebelumnya.

Teluk Hijau

banyuwangiTeluk ijo terletak di Kecamatan Pesanggaran tepatnya di desa Sarongan. Berjarak sekitar 90 km arah selatan dari kota Banyuwangi. Untuk menuju pantai ini dari Banyuwangi kita tinggal mengikuti petunjuk arah menuju Pesanggaran-Sarongan-Sukamade yang masih satu jalur dengan rute menuju pantai sukamade, Taman Nasional Merubetiri.
Teluk Hijau memiliki keunikan pasir putih yang halus dan mudah melekat di kulit. Teluk ini juga memiliki panorama air laut berwarna hijau dengan hamparan pasir putih dan air terjun setinggi 8 meter. Untuk kendaraan bisa diparkir di dekat pantai Rajagwesi kemudian berjalan menuju teluk Hijau sejauh +/- 2km. Ada juga tempat parkir yang lebih dekat dengan teluk Hijau, namun dengan jalan yang tidak memadai.

Monday, 15 June 2015

Kolam Renang Alami Jatisrono & Air Terjun Wonorejo

Jatrisno merupakan wisata kolam alami yang terletak sekitar 60 Km dari Banyuwangi dan 5 Km dari Kalibaru. Dekat dengan Jatrisno terdapat Air Terjun Wonorejo yang terletak di Kalibaru Wetan di puncak gunung Raung. Sedangkan Pemandian Jatrisno terletak di Kajarharjo, keduanya terletak di kecamatan Kalibaru.
Selain pemandian dan air terjun, di lokasi tersebut juga di kelilingi oleh perkebunan kopi dan coklat. Hal ini membuat suasana semakin hijau dan nyaman untuk di kunjungi.

Agro Wisata Kaliklatak

Bagi mereka yang ingin mengunjungi wisata perkebunan di Banyuwangi, terdapat beberapa pilihan tujuan dan salah satunya adalah wisata agro Kaliklatak. Kaliklatak merupakan perintis wisata agro di Banyuwangi dan bahkan di Indonesia.
Kaliklatak terletak di lereng Gunung Merapi, 15 km sebelah barat kota Banyuwangi. Agro wisata perkebunan ini memiliki luas sekitar 1013ha, terletak di ketinggian 450 M dari permukaan laut dan dikelola oleh perusahaan swasta. Komoditas utama dari kawasan Kaliklatak antara lain berupa kopi, coklat, karet, cengkeh, dan rempah-rempah. Di bagian yang tertinggi, yaitu Hargosonyo, pengunjung bisa menikmati pemandangan kota Banyuwangi, Selat Bali, Semenanjung Blambangan dan pulau Bali dengan sangat indah.
Pada awalnya, perkebunan ini dimiliki oleh perusahaan Belanda Mij Moorman & Co, tapi setelah tahun 1957 kebun ini berpindah tangan ke R.Soehoed Prawiroatmodjo, seorang pengusaha pribumi dan khusus bergerak di bidang tanaman kopi, karet dan kakao. Setelah itu, Kaliklatak berkembang di bidang tanaman lada, cengkeh, pala, vanili, kayu manis, keninger, kayu putih, kelapa dan buah-buahan seperti pisang, jeruk dan kelengkeng.

Monday, 1 June 2015

Air Terjun Kakek Bodo

Air terjun Kakek Bodo dengan tinggi 50 meter ini adalah air terjun yang paling mudah dijangkau baik dari segi lokasi maupun dari segi akses langsung ke air terjunnya, karena terletak di Tretes, Kecamatan Prigen.

Air terjun Kakek Bodo ini dikelilingi oleh bebatuan yang di topang oleh banyak akar pepohonan, nuansa semi hutan yang rindang dan sejuk sangat terasa saat menjelajah wilayah air terjun ini. Terdapat pula makam Kakek Bodo, asal dari nama air terjun ini bermula. Makam Kakek Bodo terletak di sebelah timur jalan setapak yang akan mengantar pengunjung ke puncak air terjun, yang hanya berjarak 100 meter.

Pengunjung yang datang ke air terjun Kakek Bodo akan bisa menikmati waktu yang ada dengan bermain di sekitar air terjun, atau mandi di bawah kucuran air terjun, atau hanya sekedar duduk dan menikmati suasana yang teduh dengan orang tercinta.

Air Terjun Coban Baung

Coban Baung atau Air Terjun Baung yang terletak di Taman Wisata Air (TWA) di lereng gunung Baung. Coban Baung memiliki tinggi sekitar 100 M dengan dan berdiri di kawasan dengan luas 195,50 Ha. Air terjun ini berdekatan dengan Kebun Raya Purwodadi di sebelah barat dan merupakan pertemuan dua aliran yaitu Sungai Welang dan Sungai Beji.

Bagi mereka yang gemar dengan kegiatan outdoor, mengunjungi Coban Baung bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, dimana pengunjung bisa menikmati hijaunya suasana hutan dan gemuruh suara air terjun. Ditambah lagi, terdapat fasilitas camping ground bagi mereka yang ingi berkemah.

Saturday, 30 May 2015

Wisata Rambut Monte

Wisata Rambut Monte merupakan wisata alam yang terdapat sebuah telaga, candi, petilasan atau tempat untuk bermeditasi dan di latar belakangi dengan pemandangan yang hijau dari perkebunan teh dan sawah warga setmempat, yang terhampar sepanjang perjalanan menuju lokasi wisata ini.
Wisata Rambut Monte terletak di desa Krisik, kecamatan Gandusari, kurang lebih 30 km dari kota Blitar. Candi yang terdapat di lokasi Rambut Monte ini merupakan tempat pemujaan bagi penganut agama Hindu pada jaman Kerajaan Majapahit. Di bawah candi terdapat sebuah telaga yang dihuni oleh ikan, yang oleh warga sekitar di sebut dengan Ikan Dewa.
Di pinggiran telaga disediakan sebuah gazebo untuk beristirahat dan menikmati keindahan alam di sekitar telaga. Keindahan lokasi Rambut Monte ini kian bertambah dengan pantulan warna air dalam danau yang jernih kehijauan dan cenderung ke toska. Pengunjung tidak diperbolehkan untuk berenang di area telaga yang berisi ikan Dewa, tetapi terdapat kolam tersendiri untuk pengunjung berenang menikmati hijaunya alam di Rambut Monte.

Kebun Teh Jamus

Kabupaten Ngawi banyak menyimpan tempat wisata yang bisa dinikmati sebagai obyek wisata keluarga. Kebun Teh Jamus adalah salah satunya. Perkebunan ini terletak di lereng Gunung Lawu, tepatnya di desa Giringkerto, kecamatan Sine. Selain berhawa sejuk, di lokasi ini juga terdapat beberapa tempat unik dan bersejarah.
Sebelum memasuki kawasan kebun teh Jamus,di sepanjang jalan para pengunjung akan menemui banyak lahan yang ditumbuhi pohon-pohon besar dan rindang, dan hamparan hijau lahan perkebunan teh.
Kebun Teh Jamus merupakan unit perkebunan terbesar di Ngawi. Agrowisata berwawasan lingkungan hidup ini sudah mulai terkonsep sejak tahun 1993 dan meraih penghargaan tingkat nasional nominasi Kalpataru tahun 2004 kategori Pembina Lingkungan Hidup pada peringatan hari Lingkungan Hidup sedunia pada tanggal 5 Juni 2004 di Istana Negara Jakarta.
Sebagai daya tarik lainnya, di sekitar obyek wisata ini terdapat air terjun Grojogan Songo Tuk Pakel. Ada pula makam tua pendiri Kebun Teh Jamus Van Der Rappart (1826-1910) asal Belanda. Daya tarik lain adalah Jamus Borobudur Hill (bukit Borobudur), yaitu bukit setinggi 35,4 meter yang terlihat seperti lahan teh biasa, namun jika dipandang dari kejauhan, nampak sebuah bukit mirip berbentuk candi borobudur.

Waduk Pondok

Bendungan ini terletak di desa Dero Bringin, sekitar 6 Km sebelah timur Kota Ngawi.
Lokasi bendungan Pondok ini merupakan obyek wisata yang sering dikunjungi. Selain sebagai sarana irigasi dan pembangkit tenaga listrik, bendungan ini juga dimanfaatkan sebagi obyek wisata. Di bendungan Pondok ini terdapat areal memancing, motor boat, lahan berkemah, taman bermain dan beberapa tempat makan untuk berekreasi keluarga.
Obyek wisata bendungan Pondok ini memiliki luas 2.596 hektar dan dikelilingi oleh hutan mahoni dan pohon jati. Sangat cocok untuk digunakan obyek wisata keluarga.

Air Terjun Srambang

Air terjun Srampang, keindahan yang tersembunyi di hutan gunung Lawu. Air terjun ini terletak di Kecamatan Jogo-Rogo, kaki Gunung Sewu, Ngawi,
Untuk menuju ke air terjun, pengunjung harus terlebih dahulu melewati hutan di gunung Lawu, melewati jalan yang terjal, rimbunnya bunga liar dan teduhnya hutan pinus. Perjalanan ke air terjun Srambang memang akan sangat melelahkan, karena harus melewati lebih dari 20 tanjakan dan turunan yang licin dan terjal. Tetapi, sesampainya di lokasi air terjun, semua kelelahan terbayar dengan keindahan yang luar biasa elok.
Udara yang dingin dan segar, percikan air terjun, hijaunya hutan dan suasana di sekitar air terjun adalah menu utama yang ditawarkan air terjun dengan tinggi 25 M ini. Untuk masuk ke lokasi air terjun, pengunjung diharuskan membayar tiket masuk sebesar Rp. 2,500 dengan jam maksimal kunjungan jam 3 sore.

Thursday, 28 May 2015

Api Tak Kunjung Padam


Api Tak Kunjung Padam adalah salah satu wisata di Kabupaten Pamekasan Madura, lokasinya berada di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan berjarak 4 km dari pusat kota. Seperti namanya, daya tarik tempat wisata ini adalah adanya api abadi atau api alam yang berasal dari dalam tanah, apabila digali maka akan muncul api tersebut.

Gua Lebar

Objek wisata ini terletak di kelurahan Dalpenang. Kec. Sampang Kabupaten Sampang. Berjarak kurang lebih 800 m dari pusat kota ( waktu tempuh 5 menit ). Objek utama dari kawasan wisata gua lebar adalah gua yang menjorok kedalam tanah dengan kedalaman +100 m dari permukaan tanah dan panjang kedalaman gua 100 dengan karakteristik gua yaitu berdinding tebing jenis batu kapur yang merupakan bekas penambangan bahan galian C berupa kapur putih.
Objek utama lainnya dari kawasan wisata gua lebar ini adalah karena posisi lokasi gua yang berada pada ketinggian + 500m diatas permukaan laut, secara geografis kondisi ini memungkinkan para wisatawan untuk melihat view Kota Sampang dari posisi pandang sebelah barat, timur dan utara, kemudian sebelah selatan akan memungkinkan melihat pemandangan laut selat madura (dengan dukungan menara pantau) dari atas kawasan gua ini. Objek view kota Sampang akan tampak semakin hidup dan semakin bagus pada malam hari. Selain itu para wisatawan dapat diajak untuk menikmati keindahan sunrise pada pagi hari dan sunset pada sore hari. Dari data dan keunikan profile yang dimiliki gua lebar tersebut memungkinkan untuk dikembangkannya wisata outbond diantaranya adalah camp arearock climbing, flying fox, spider net, jogging treck, bycicle treck dll di daerah sekitar kawasan wisata gua lebar.

Goa Macan

Foto(357)SFoto(352)_1Gua macan terletak di Desa Bira Temor Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang. Objek wisata ini merupakan objek wisata alam yang baru ditemukan atas dasar infromnasi dari penduduk Desa Bira Temor Kecamatan Sokobanah. Letak Gua macan ± 5 km dari Kantor Kecamatan Sokobanah ke arah timur.
Pada Gua Macan di bagian depan dihiasai stalaktit dan stalakmit, sehingga menyerupai mulut Macan yang sedang menganga. Stalaktit dan stalakmit juga terdapat dibagian dalam gua. Di dalam gua juga terdapat suara tetesan air menyerupai alunan musik yang berasal dari tetesan air dari atap gua. Pada musim kemarau air ini dimanfaatkan oleh penduduk untuk menyiram tanaman Cabe Jamu.

Goa Kelelawar

Goa Kelelawar terletak di Desa Bira Timur (sebelah timur Gua Macan) Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang. Objek wisata ini merupakan objek wisata alam yang baru ditemukan atas dasar informasi dari penduduk Desa Bira Timur Kecamatan Sokobanah.
Letak Gua macan ± 5,2 km dari Kantor Kecamatan Sokobanah ke arah timur. Pada Gua Kelelawar di bagian dalam dihiasai stalakmit. Suhu di dalam gua sangat sejuk, sehingga dihuni ribuan Kelelawar, sehingga oleh penduduk sekitar dinamakan Gua Kelelawar.

Wisata Hutan Kera Nepa

Obyek wisata Hutan Kera Nepa terletak di desa Nepa, Kec. Banyuates dari pusat kota ke arah utara jurusan Sampang- Ketapang-Banyuates dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat sejauh + 50 km dan dilanjutkan dengan kendaraan bermotor sejauh 1 km untuk masuk ke hutan karena kondisi jalan masuk yang masih sempit.
Merupakan suatu keindahan tersendiri yang ditawarkan kawasan objek wisata Hutan Kera Nepa, wisatawan akan dituntun untuk melihat pemandangan alam sekitar pantai dan lautan lepas, melihat matahari terbit (sunrise), menyusuri sungai dan hutan cagar alam seluas 1 Ha dengan perahu nelayan untuk melihat pemandangan hutan mangroove dan melihat satwa kera pada habitatnya. Keunikan lain yang bisa dilihat dan dibuktikan para wisatawan adalah perilaku kera dikawasan hutan yang jinak dan mereka merupakan kera pemakan jagung tua mentah, dihutan ini terdapat dua kelompok kera yang menempati dua bagian dari kawasan hutan yaitu sebelah utara dan selatan yang dibatasi dengan sebuah kayu yang dianggap sebagai tugu perbatasan, masing masing kelompok kera tidak akan mau menyebrangi/melewati daerah perbatasan tersebut kecuali ada kera yang sakit atau membutuhkan pertolongan untuk melahirkan. Terkait dengan mitos yang ada dari masyarakat sekitar, hutan ini merupakan tempat berpijaknya manusia pertama kali yang babat alas pulau madura bernama Bindoro Gong (pada abad XII-IX).
Bindoro Gong merupakan pendatang yang mendirikan kerajaan pertama kali di madura dan mewariskan kerajaannya kepada putranya bernama Raden Segoro (yang dimakamkan di tengah hutan dengan penanda/ nisan berupa kayu pohon) karena Raden Segoro tidak mempunyai ahli waris maka sebelum meninggal dia menunjuk seorang pemimpin untuk menggantikannya. Karena merasa tidak puas dengan pemimpin yang baru maka kedua kelompok rakyat pun sering bertikai, Raden Praseno bersedih melihat hal ini dan akhirnya beliau membagi wilayah tersebut menjadi dua bagian,
tapi dasar sifat manuasia yang selalu kurang puas dengan apa yang didapatkannya mereka masih sering bertikai antara kelompok satu dengan yang lainya dan pada akhirnya membuat dewata marah dan mengutuk mereka menjadi monyet dan memberi penanda diantara batas wilayah tersebut dengan patok kayu (pohon) dan barang siapa melanggar batas kayu tersebut akan mendapat kutukan bertubi tubi kecuali yang melanggar untuk saling memberi pertolongan dan pengobatan (kera yang sakit dan akan melahirkan).