Kesenian ini merupakan salah satu dari sekian banyak Kesenian Tradisional yang terdapat di propinsi JawaTimur
( Indonesia ). Kesenian ini berbentuk sebuah drama yang menceritakan
tentang kehipan sehari - hari dan sering juga di bawakan cerita tentng
kepahlawanan,kesenian ini diiringi oleh Gamelan sebagai peramai dalam
pementasan.
Ludruk sendiri berkembang pada sekitar abad XII - XV. awal mula muncul Ludruk di kenal dengan Ludruk Bandhan,dengan mementaskan sebuah pertujukkan yang berbau magis,seperti kekebalan tubuh dan kekuatan lainnya.
Sekitar abad XVI - XVII muncul sebuah genre Ludruk yang lain yaitu ludruk Lerok yang di pelopori oleh Pak Santik dari kota Jombang. Kata Lerok sendiri diambil dari kata Lira yaitu alat musik semacam kecapi (Ciplung Siter ) dalam pementasan awal mula Lerok menggunakan musik yang keluar dari mulut pemain.
Perkembangan Seni Ludruk pada tahun 1931 ketika itu ludruk mulai berbentuk sandiwara dalam pementasannya dan jumlah pemainnya pun mulai bertambah,akan tetapi ciri khas dari ludruk itu sendiri tidak hilang tetap dipertahankan.ciri khas tersebut ialah Ngremo,Kidungan,Dagelan dan Cerita ( Lakon ). Pada tahun 1937 muncullah tokoh - tokoh baru dalam kesenian Ludruk seperti Cak Durasim yang merupaskan tokoh dari Surabaya. Oleh tangan beliau Ludruk menceritakan kisah Legenda dan dalm bentuk drama.
Didalam perkembangannya seni ludruk merupakan persatuan dari empat unsur elemen yang tak dapat di pisahkan yaitu Ngremo,Kidungan,Dagelan dan Cerita ( Lakon ). sebagian Cerita yang di tampilkan dalam seni ludruk biasanya membawakan Cerita Rakyat.Karena unsur historis yang sangat kental dalam cerita ludruk itu sendiri.
Ludruk sendiri berkembang pada sekitar abad XII - XV. awal mula muncul Ludruk di kenal dengan Ludruk Bandhan,dengan mementaskan sebuah pertujukkan yang berbau magis,seperti kekebalan tubuh dan kekuatan lainnya.
Sekitar abad XVI - XVII muncul sebuah genre Ludruk yang lain yaitu ludruk Lerok yang di pelopori oleh Pak Santik dari kota Jombang. Kata Lerok sendiri diambil dari kata Lira yaitu alat musik semacam kecapi (Ciplung Siter ) dalam pementasan awal mula Lerok menggunakan musik yang keluar dari mulut pemain.
Perkembangan Seni Ludruk pada tahun 1931 ketika itu ludruk mulai berbentuk sandiwara dalam pementasannya dan jumlah pemainnya pun mulai bertambah,akan tetapi ciri khas dari ludruk itu sendiri tidak hilang tetap dipertahankan.ciri khas tersebut ialah Ngremo,Kidungan,Dagelan dan Cerita ( Lakon ). Pada tahun 1937 muncullah tokoh - tokoh baru dalam kesenian Ludruk seperti Cak Durasim yang merupaskan tokoh dari Surabaya. Oleh tangan beliau Ludruk menceritakan kisah Legenda dan dalm bentuk drama.
Didalam perkembangannya seni ludruk merupakan persatuan dari empat unsur elemen yang tak dapat di pisahkan yaitu Ngremo,Kidungan,Dagelan dan Cerita ( Lakon ). sebagian Cerita yang di tampilkan dalam seni ludruk biasanya membawakan Cerita Rakyat.Karena unsur historis yang sangat kental dalam cerita ludruk itu sendiri.
No comments:
Post a Comment