Monday, 15 June 2015

Museum Zoologi Frater Vianney Malang

Banyak Museum di Malang, tapi telinga Ngalamers pasti jarang yang pernah mendengar Museum Zoologi Frater Vianney. Museum ini terletak di Desa Karangwidoro, Malang, Jawa Timur. Museum ini berada dalam satu kompleks dengan Provinsialat Frater BHK, Novisiat Frater BHK, Kantor Pusat Yayasan Pendidikan Mardi Wiyata, dan makam Frater BHK.
Museum zoologi ini memiliki ratusan koleksi spesimen konkologi, ilmu hewan kerang-kerangan darat dan laut, serta herpetologi (ilmu tentang biologi ular). Ratusan koleksi itu sudah terklasifikasi secara lengkap.
”Ratusan koleksi ini adalah gabungan dari koleksi Almarhum Frater Vianney,” ungkap Direktur Museum Zoologi, Frater Maria Clemens BHK. Frater Vianney adalah biarawan kelahiran Belanda yang berkarya di Indonesia sejak tahun 1960-an. Ia mengoleksi sekitar 80 famili hewan mollusca yang ada di Indonesia.
Ratusan spesimen konkologi yang sudah teridentifikasi dengan baik itu disumbangkan ke sebuah Perguruan Tinggi. Dan, sejak tahun 1998, koleksi yang terpisah di Malang dan Flores itu berhasil dikumpulkan kembali dan disimpan dalam museum ini. Puluhan ular, baik dalam bentuk awetan maupun yang masih hidup, juga dimiliki museum ini, Ngalamers.
Museum Vianney saat ini telah bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur dan menerima titipan hewan untuk dirawat. Untuk pengelolaan Museum Vianney, Clemens dibantu empat orang karyawan, dengan biaya perawatan dari yayasan dan pengunjung. Pihak pengelola membedakan tarif berdasarkan jenjang sekolah. Untuk pengunjung keluarga yang datang ke sini, pengelola membebaskan berapapun yang ingin disumbangkan, karena memang tujuan didirikan museum ini untuk belajar. Setiap tahun Museum Zoologi Frater Vianney ini dikunjungi ribuan pelajar dari tingkat TK hingga perguruan tinggi. Frater Clemens pun biasanya memandu sendiri para pengunjung tersebut, Ngalamers. Bahkan, Frater Clemens mengajak anak-anak itu bermain-main dengan ular, tentunya ular yang tidak berbisa. Biasanya November pengunjung museum mulai ramai. Hanya saja, masih terbilang sedikit karena belum banyak yang mengenal keberadaan museum ini.

No comments: