Beliau dinyatakan sebagai pejuang perintis melawan Belanda oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada tahun 1957 dan dimakamkan kembali di Gunung Bancak Desa Giripurno, sekitar18 Km arah Tenggara dari kota Magetan.
Makam permaisurinya, Putri Hamengku Buwono II, G.B.R.Ay. Maduretno merupakan tempat semedi dan ziarah bagi masyarakat luar maupun dalam kota Magetan.
Tidak layaknya makam yang penuh dengan suasana mistis, pemakaman Maduretno merupakan pemakaman yang 'indah' karena dilatarbelakangi suasana hijaunya perbukitan, bebatuan dan padang rumput, dimana terdapat beberapa sapi ternak yang dilepas liar untuk merumput.
No comments:
Post a Comment