Museum Kambang Putih ini terletak di jantung kota Tuban. Tempat ini
merupakan satu-satunya museum di kota Tuban, sangat strategis dan
berdekatan dengan objek wisata lainnya, seperti; Town Square, masjid
Agung, Makam dan Sunan Bonang. Museum ini menyimpan banyak warisan
budaya, seperti benda-benda yang ditemukan di wilayah Kabupaten Tuban.
Salah satu koleksi yang tersimpan dalam museum ini adalah koleksi uang Indonesia sejak pertama kali di keluarkan. Uang Indonesia yang pertama kali dikeluarkan adalah ORI (Oeang Republik Indonesia) pada Oktober tahun 1946, dicetak di desa Kendal Payak, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Uang ini dicetak di atas kertas yang masih sederhana, desainnya pun masih sederhana. Dan ada juga RIS (Republik Indonesia Serikat), yaitu uang yang dikeluarkan pada tahun 1950 untuk menggantikan uang NICA dan ORI dari peredaran, yang kemudian digantikan dengan uang RI yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tahun 1952/1952.
Selain koleksi uang kuno, ada juga koleksi yang menegaskan keragaman suku dan agama dari masyarakat Tuban, berupa wayang kulit dan wayang golek, sebuah replika dari Barongsai, yaitu simbol naga yang menjadi salah satu lambang budaya masyarakat keturunan Tionghoa, beberapa jenis alat musik tradisional dan bahkan koleksi fosil dan benda-benda purbakala.
Salah satu koleksi yang tersimpan dalam museum ini adalah koleksi uang Indonesia sejak pertama kali di keluarkan. Uang Indonesia yang pertama kali dikeluarkan adalah ORI (Oeang Republik Indonesia) pada Oktober tahun 1946, dicetak di desa Kendal Payak, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Uang ini dicetak di atas kertas yang masih sederhana, desainnya pun masih sederhana. Dan ada juga RIS (Republik Indonesia Serikat), yaitu uang yang dikeluarkan pada tahun 1950 untuk menggantikan uang NICA dan ORI dari peredaran, yang kemudian digantikan dengan uang RI yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tahun 1952/1952.
Selain koleksi uang kuno, ada juga koleksi yang menegaskan keragaman suku dan agama dari masyarakat Tuban, berupa wayang kulit dan wayang golek, sebuah replika dari Barongsai, yaitu simbol naga yang menjadi salah satu lambang budaya masyarakat keturunan Tionghoa, beberapa jenis alat musik tradisional dan bahkan koleksi fosil dan benda-benda purbakala.
No comments:
Post a Comment