Gua Selomangleng adalah sebuah situs gua yang berada di sebuah
perbukitan di kaki Gunung Klothok, Desa Pojok, sekitar 2 Km dari kota
Kediri, hanya beberapa meter dari Museum Airlangga. Selomangleng berasal
dari kata Selo yang berarti batu dan Mangleng yang artinya menggantung.
Gua Selomangleng ini dipercaya sebagai tempat pertapaan Dewi Kilisuci.
Dewi Kilisuci atau Sanggramawijaya yang dikenal sebagai kedi (tidak menstruasi) adalah putri mahkota Raja Airlangga yang menolak menerima tahta kerajaan Kahuripan, dan lebih memilih menjauhkan diri dari kehidupan dunia dengan cara menjadi pertapa di Gua Selomangleng hingga muksa, lenyap ditelan bumi. Ada dua buah mulut gua di lokasi Gua Selomangleng ini, yang terbentuk dari batuan andesit berwarna hitam berukuran cukup besar, sehingga bisa terlihat mata dari jarak yang jauh. Akses ke Gua Selomangleng ini tidak terlalu sulit, dicapai dengan melewati jalanan batuan alam menuju mulut gua.
Sebuah arca batu Dwarapala berukuran kecil dengan wajah yang telah rusak dan tangan menggenggam sebuah gada tampak diletakkan di sekitar tengah-tengah undakan menuju Gua Selomangleng. Perbukitan tempat dimana Gua Selomangleng berada letaknya tidak terlalu tinggi, sehingga cukup mudah untuk dicapai. Gua Selomangleng memiliki tiga buah ruangan, dengan lokasi ruangan utama berada di pintu masuk gua yang pertama. Dari ruang utama ke ruangan yang lain dihubungkan masing-masing oleh sebuah rongga kecil yang ada di sebelah kiri dan kanan ruangan utama.
Gua Selomangleng merupakan tempat wisata bersejarah yang harus dikunjungi ketika anda berada di Kota Kediri, karena akses mencapai lokasi ini termasuk mudah, berkunjung ke Gua Selomangleng ini seperti memasuki sebuah lorong waktu, dan mengingatkan kepada kita bahwa kemuliaan dunia bukanlah segalanya, setidaknya bagi seorang Dewi Kilisuci.
Dewi Kilisuci atau Sanggramawijaya yang dikenal sebagai kedi (tidak menstruasi) adalah putri mahkota Raja Airlangga yang menolak menerima tahta kerajaan Kahuripan, dan lebih memilih menjauhkan diri dari kehidupan dunia dengan cara menjadi pertapa di Gua Selomangleng hingga muksa, lenyap ditelan bumi. Ada dua buah mulut gua di lokasi Gua Selomangleng ini, yang terbentuk dari batuan andesit berwarna hitam berukuran cukup besar, sehingga bisa terlihat mata dari jarak yang jauh. Akses ke Gua Selomangleng ini tidak terlalu sulit, dicapai dengan melewati jalanan batuan alam menuju mulut gua.
Sebuah arca batu Dwarapala berukuran kecil dengan wajah yang telah rusak dan tangan menggenggam sebuah gada tampak diletakkan di sekitar tengah-tengah undakan menuju Gua Selomangleng. Perbukitan tempat dimana Gua Selomangleng berada letaknya tidak terlalu tinggi, sehingga cukup mudah untuk dicapai. Gua Selomangleng memiliki tiga buah ruangan, dengan lokasi ruangan utama berada di pintu masuk gua yang pertama. Dari ruang utama ke ruangan yang lain dihubungkan masing-masing oleh sebuah rongga kecil yang ada di sebelah kiri dan kanan ruangan utama.
Gua Selomangleng merupakan tempat wisata bersejarah yang harus dikunjungi ketika anda berada di Kota Kediri, karena akses mencapai lokasi ini termasuk mudah, berkunjung ke Gua Selomangleng ini seperti memasuki sebuah lorong waktu, dan mengingatkan kepada kita bahwa kemuliaan dunia bukanlah segalanya, setidaknya bagi seorang Dewi Kilisuci.
No comments:
Post a Comment