Kerapan Sapi merupakan budaya asli Madura yang tentu saja tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Konon, Kerapan Sapi adalah tradisi yang diturunkan oleh Pangeran Katandur yang berasal dari Pulau Sapudi yang sekarang populer dengan sebutan Pulau Sapi. Tradisi ini dilakukan sebagai ungkapan syukur dan kegembiraan atas panen yang sukses. Kerapan Sapi atau Karapan Sapi sendiri merupakan suatu perlombaan pacuan sapi yang sudah dikenal sejak abad ke 14 Masehi di tanah Madura. Pada perlombaan ini, sepasang sapi jantan akan menarik kaleles, tempat dimana joki atau tukang tongkok berdiri dan berpacu dengan sapinya melawan joki dan pasangan sapi-sapi yang lain. Panjang trek pacuan Kerapan Sapi sendiri sekitar 100-120 meter, dan lomba pacuan dapat berlangsung selama 10 detik hingga 1 menit.
Kerapan Sapi ini merupakan salah satu objek wisata unggulan kabupaten Pamekasan. Perlombaan biasnya diselenggarakan pada saat musim kemarau atau sesudah panen tembakau, yaitu sekitar bulan Agustus atau September. Tiap tahun, di kabupaten Pamekasan diadakan lomba Karapan Sapi yang diikuti oleh 3 kabupaten lain yang diseleksi dahulu melalui perlombaan di tingkat kabupaten. Jawara-jawara perwakilan masing-masing kabupaten akan berlaga di Pamekasan, yang biasanya dipilih stadion yang berjarak 3 km dari kota Pamekasan sebagai gelanggang pacu untuk Kerapan Sapi. Perlombaan ini juga sering disebut “Gubeng”. Perlombaan bergengsi ini memperebutkan piala tetap dan piala bergilir presiden.
Kerapan Sapi ini merupakan salah satu objek wisata unggulan kabupaten Pamekasan. Perlombaan biasnya diselenggarakan pada saat musim kemarau atau sesudah panen tembakau, yaitu sekitar bulan Agustus atau September. Tiap tahun, di kabupaten Pamekasan diadakan lomba Karapan Sapi yang diikuti oleh 3 kabupaten lain yang diseleksi dahulu melalui perlombaan di tingkat kabupaten. Jawara-jawara perwakilan masing-masing kabupaten akan berlaga di Pamekasan, yang biasanya dipilih stadion yang berjarak 3 km dari kota Pamekasan sebagai gelanggang pacu untuk Kerapan Sapi. Perlombaan ini juga sering disebut “Gubeng”. Perlombaan bergengsi ini memperebutkan piala tetap dan piala bergilir presiden.
No comments:
Post a Comment