Jombang adalah kabupaten yang terletak di bagian tengah Provinsi Jawa Timur. Luas wilayahnya 1.159,50 km²,
dan jumlah penduduknya 1.201.557 jiwa (2010), terdiri dari 597.219
laki-laki dan 604.338 perempuan. Pusat kota Jombang terletak di
tengah-tengah wilayah Kabupaten, memiliki ketinggian 44 meter di atas
permukaan laut, dan berjarak 79 km (1,5 jam perjalanan) dari barat daya Kota Surabaya,
ibu kota Provinsi Jawa Timur. Jombang memiliki posisi yang sangat
strategis, karena berada di persimpangan jalur lintas utara dan selatan
Pulau Jawa (Surabaya-Madiun-Yogyakarta), jalur Surabaya-Tulungagung, serta jalur Malang-Tuban.
Jombang juga dikenal dengan sebutan Kota Santri, karena banyaknya sekolah pendidikan Islam (pondok pesantren) di wilayahnya. Bahkan ada pameo yang mengatakan Jombang adalah pusat pondok pesantren
di tanah Jawa karena hampir seluruh pendiri pesantren di Jawa pasti
pernah berguru di Jombang. Di antara pondok pesantren yang terkenal
adalah Tebuireng, Denanyar, Tambak Beras, Pesantren Attahdzib (PA), dan Darul Ulum (Rejoso).
Banyak tokoh terkenal Indonesia yang dilahirkan di Jombang, di antaranya adalah mantan Presiden Indonesia yaitu KH Abdurrahman Wahid, pahlawan nasional KH Hasyim Asy'ari dan KH Wahid Hasyim, tokoh intelektual Islam Nurcholis Madjid, serta budayawan Emha Ainun Najib dan seniman Cucuk Espe.
Konon, kata Jombang merupakan akronim dari kata berbahasa Jawa yaitu ijo (Indonesia: hijau) dan abang (Indonesia: merah).
Ijo mewakili kaum santri (agamis), dan abang mewakili kaum abangan
(nasionalis/kejawen). Kedua kelompok tersebut hidup berdampingan dan
harmonis di Jombang. Bahkan kedua elemen ini digambarkan dalam warna
dasar lambang daerah Kabupaten Jombang
No comments:
Post a Comment